Sumedang – Sebagai tindak lanjut dari komitmen kerja sama antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dengan beberapa Kabupaten Kota dalam memberantas hoaks, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat melalui Bidang Informasi dan Komunikasi Publik menggelar rangkaian group diskusi terarah alias FGD.
Topik FGD fokus kepada
pereplikasian Unit Jabar Saber Hoaks oleh Kabupaten/Kota, yang digelar selama
bulan ramahdan 1443 hijriyah.
Kabupaten Sumedang adalah lokasi
rangkaian FGD replikasi yang keempat, yang digelar pada Kamis (14/4/22) di
Kantor Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik
(Diskominfosanditik) Kabupaten Sumedang, dimana sebelumnya FGD replikasi
dilaksanakan di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Kota Tasikmalaya.
Kepala Bidang Informasi dan
Komunikasi Publik Diskominfosanditik Kabupaten Sumedang, Saepul Amin, S.Ag, M.M
mengatakan, keberadaan Tim Sumedang Saber Hoaks saat ini belum berjalan
maksimal.
“Tim Sumedang Saber Hoaks ini belum berjalan maksimal,” ucapnya.
Lebih lanjut Saepul Amin
mengatakan, Tim Sumedang Saber Hoaks belum memahami alur kerja pengecekan
fakta, dengan kedatangan Tim Jabar Saber Hoaks di acara FGD ini sangat membantu
dan mencerahkan.
Saepul berharap, kedepannya Tim
Jabar Saber Hoaks bisa melatih Tim Saber Hoaks Sumedang, khususnya terkait tata cara mengklarifikasi
isu/rumor yang beredar.
“Kami berharap, nantinya Tim Jabar Saber Hoaks bisa melatih Tim Saber Hoaks Sumedang, khususnya terkait tata cara mengklarifikasi isu/rumor yang beredar,” katanya.
Disampaikannya pula, Tim Sumedang
Saber Hoaks akan fokus terlebih dahulu ke penataan personil, selanjutnya akan
menguatkan legal formal sebagai payung hukumnya Sumedang Saber Hoaks. Sementara itu, Wakil Ketua Jabar
Saber Hoaks, Depi Agung Setiawan, S.Sos., M.I.Kom yang menjadi moderator dalam
sesi diskusi (FGD) replikasi menyatakan, tujuan program replikasi unit Jabar
Saber Hoaks adalah dalam rangka mengembangkan kolaborasi antara Pemdaprov Jabar
dengan Pemda Kabupaten/Kota dalam meminimalisir masifnya penyebaran hoaks di
era digitalisasi informasi.
“Ini upaya kolaborasi nyata,
antara Pemrpov Jabar dengan daerah (Kab/Kota) dalam ikhtiar meminimalisir
masifnya penyebaran hoaks di era digitalisasi informasi,” terangnya.
Materi FGD replikasi meliputi pengelolaan
layanan aduan publik, pengecekan fakta (fact
checking), pengelolaan data dan informasi, dan pengelolaan program edukasi
literasi digital. (JSH)
*Editor : Depi Agung Setiawan